Minggu, 10 Februari 2008

mendengarkan cinta

Manusia memang makhluk rumit. Dan suka
aneh sendiri.Hal-hal yang pingin kita omongin,
atau yang harus kita bilang, justru malah nggak
pernah kita ungkap. Parahnya lagi, kita terbiasa
pake simbol-simbol atau kata-kata lain buat
nunjukin arti sebenernya.Walhasil, seringnya
maksud kita itu jadi nggak terkomunikasikan dan
bikin orang lain ngerasa bete, nggak disayang,
nggak dihargai. Iya sih, ada saat-saat kita
ngerasa nggak nyaman mengekspresikan cinta
yang kita rasa. Karena takut mempermalukan
orang lain,atau diri kita sendiri, kita ragu buat
bilang, "I love you". Jadinya,kita menyampaikan
perasaan itu lewat kata-kata yang lain; "jaga
diri baik-baik", "belajar yang bener","hati-hati di
jalan", "jangan ngebut","jangan lupa makan".
Tapi sebenernya, itu cuma opsi-opsi lain dari
perkataan yang sesungguhnya; "saya sayang
kamu", "saya peduli sama kamu", "kamu sangat
berarti buat saya", "saya nggak mau kamu
terluka". So, nggak ada salahnya kita coba
MENDENGARKAN CINTA lewat kalimat-kalimat
yang dikatakan orang lain. Ungkapan eksplisit
itu penting, tapi bagaimana kita
mengungkapkannya bisa jadi jauh lebih
penting. Setiap pelukan bermakna cinta meski
kata-kata yang keluar sangat berbeda. Setiap
perhatian yang diberikan orang lain menyimpan
cinta walau bentuknya kaku, atau mungkin
kasar. Yang pasti, kita harus mencari dan
mendengar cinta yang ada di baliknya.
Seorang ibu bisa ngomelin anaknya karena nilai
rapot atau kamar yang berantakan. Si anak
mungkin hanya mendengar omelannya. Tapi
kalo diabener-bener MENDENGAR, dia bakal
mendapatkan cinta disana. Kepedulian dan
cinta ibunya muncul dalam bentuk omelan.
Tapi gimana pun juga, itu adalah cinta.
Seorang gadis pulang larut malam, dan akhirnya
dapet kuliah gratis dari
bokapnya. Gadis itu cuma nangkep kemarahan
sang bokap.
Tapi kalo dia mencoba untuk MENDENGARKAN
CINTA, dia bakal menemukannya. "Kamu
gimana sih, Papa jadi khawatir sama kamu,"
kata bokapnya. Tau nggak, itu sama aja
dengan "Papa sayang dan peduli sama kamu.
Kamu sangat berarti buat Papa" yang
sayangnya, nggak tersampaikan dengan lisan.
Kita mengungkapkan cinta dalam banyak cara -
hadiah ulang tahun,pesan-pesan kecil, dengan
senyuman, dengan air mata. Cinta nggak hanya
ada dalam kata-kata, tapi juga dalam diam. Dan
seringkali kita menunjukkan cinta dengan
memaafkan orang yang nggak mau mendengar
cinta yang kita sampaikan. Masalah
dalam "mendengarkan cinta" adalah
kesulitan dan keterbatasan kita untuk mengerti
bahasa cinta yang dipakai orang lain. Yang
kerap terjadi, kita jarang mendengarkan orang
lain. Kita mendengar kata-kata, tapi kita nggak
mempertimbangkan ekspresi atau tindakan-
tindakan yang mengiringi kata-kata itu.
Sering juga kita cuma bisa mendengar hal-hal
negatif, penolakan,kesalahpahaman dan
mengabaikan cinta yang menjadi dasarnya.
Dengerin deh, cinta-cinta yang ada di sekitar
kita.
Kalo kita bener-bener berusaha mendengarkan,
kita bakal temui bahwa kita
sebenarnya memang dicintai. Mendengarkan
cinta bisa membuat kita sadar bahwa dunia ini
adalah tempat yang begitu indah.
Cinta adalah anugerah.
Membuat kita tertawa.
Membuat kita bernyanyi.
Membuat kita sedih.
Membuat kita menangis.
Membuat kita bertanya "kenapa?"
Membuat kita menerima.
Membuat kita memberi.
Dan yang paling penting, membuat kita hidup.
Bukanlah kehadiran atau ketidakhadiran yang
penting;kita nggak perlu merasa kesepian meski
kita sedang sendiri. Sendiri itu perlu, lho. Dan
itu jangan sampe membuat kita jadi kesepian.
Yang jadi masalah bukan berada bersama
seseorang, tetapi berada untuk seseorang.
Jangan pernah ragu nyatakan cinta. Jujurlah
dengan apa yang kita rasa dan katakan. Nggak
ada ruginya
mengekspresikan diri.Ambil kesempatan
untuk mengungkapkan pada seseorang betapa
pentingnya dia buat kita.
Lakukan, buat perubahan,hindari penyesalan.
" Cinta memang ada untuk ditebarkan. Dan saat
cinta yang kita berikan diterima, atau dibalas
itulah saathidup menjadi
penuh makna"

Tidak ada komentar: